Puisi harapan dan doa. Bagaimana kata kata puisi tentang harapan dan doa dalam bait puisi yang dipublikasikan blog puisi sama halnya dengan puisi doa dan harapan atau tentang puisi harapan dan doa lebih jelasnya tentang maksud dan makan puisi harapan dan doa disimak saja berikut ini HARAPAN DAN DO'A KARYA; ASYIFA AULIA RAHMADahulu jiwa terciptaTidak ada yang percayaBahwa raga akan teraniayaAku hanya seorang hambaWaktu berlalu hari berganti tahun kulaluiHarapan masa depan dan meraih mimpiTak jua kutemui arti hidup iniKepasrahan menyelimuti diriBerdzikir memohon RIDHO ILLAHIRROBBITiada terasa umur berkurang entah kapan terhentiNyawa terlepas dari raga itu pastiMeski asa terbentang luas kunikmatiHarapan dan Do'aku tertulis takdirKhayalan bermandikan setetes darah mengalirBertahan dalam angan terukirMasa depan penuh kebahagiaan menjadi pedoman akhirDemikianlah tentang Puisi Harapan Dan Doa, baca juga puisi doa Islam dan cerita anak Islami dalam bentuk puisi atau puisi puisi cinta bacaan dzikir yang telah diterbitkan sebelumnyaSemoga Puisi Harapan Dan Doa dapat menghibur dan menginspirasi pembaca untuk menulis kata puisi kehidupan motivasi dalam Islam
Harapanseluas jagat raya Perih ketir gapai cita Menata hidup segala cara Namun jua belum bertahta Pola minda 'tak menjiwa Semangat jiwa tetap membara Walau cita 'tak sempurna Seuntai Doa dan usaha Berjuta makna menuju roma Kekalau Tuhan sayang Hambanya Tetap syukuri atas nikmatnya Inilah hidup apa adanya Gapai harapan semampu jiwa Menyajikan beragam informasi terbaru, terkini dan Juli 2022 1633waktu baca 2 menitTulisan dari Kabar Harian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparanIlustrasi harapan. Foto PixabayKumpulan Puisi HarapanIlustrasi seseorang sedang berharap kepada Tuhan. Foto UnsplashIlustrasi seseorang sedang berharap kepada Tuhan. Foto UnsplashSi Pejuang FillahOleh Ummul MaghfirohMalam-malam memasang diri, hitam yang kelamMerobek-robek guguan suara dalam temaramNabastala kian bungkamDipeluk nyanyian mala dengan muramBersila kaki di atas hamparan sajadahMenengadah tangan sebisa anggun memujaBertahap-tahap hingga doa itu mengudaraBersama kalutnya jiwa akan dosa tiada redaBibirku mengucap segala wasilahMenggenggam hati agar tak goyahTerjaga dalam sujud-sujud di sepertiga malamAku tersenyum istiqomah 'tiada padamBerlari-lari aku di padang SaharaPanasnya melebihi matahari yang gagahMencari seteguk air melepas dahagaBerupa ridho dan ampunan Sang Maha KuasaHatiku tiada berhenti mengalunkan dzikirJiwaku tiada henti meminta ketenangan dalam pikirMataku terus terjaga menanti harapan ampunanTakkan kuhentikan rindu pada-Mu dalam kesepianDoaku, ampuni segala khilafkuAmpuni segala kesalahankuAmpuni jiwa yang tak pernah memudarkan harapUntuk senantiasa Engkau lindungi dan dekapHanya AnganOleh Arikah Al ZahraKamu adalah bagaskaraSedang aku hanya shyamDirimu terlihat di mataNamun tak pernah tergenggamMega menghiasi sekelilingmuRupamu baswaraSeperti dayitaDalam belenggu kelabuKamu hanya anganDi dalam dekapkuSeperti sabana kosongTak ada siapa pun selain anilaPelakon NegeriOleh Agusti Dwi PurnamasariKepakan sayap cendrawasih sambut cakrawalaOmbak beralun menghiasi rona jingga aninditaPemandangan elok rupawan dipandang netraDuhai bumi pertiwi yang kucintaTanah pinggiran, menggembur, mengayun, menyapaSejauh mata memandang terkesimaEloknya negeriku yang tercintaDerap langkah penghuni duniaBerjalan menyusuri lorong nusantaraBerjajar pulau, ras, bahasa, adat, dan agamaBersatu indahnya jalinan Bhineka Tunggal IkaKini duka nestapa menyayat hati mutiara bangsaIbu pertiwi kembali berdukaRasisme tumpahkan rudira, ancaman sintegrasi mengundang gelak tawa duniaSaling tuding, berjabat, tersenyum bersandiwaraPandainya para pelakon jagad rayaCiptakan keonaran di ibu pertiwiku yang tercintaWahai pelakon duniaDamaikan kembali bumi pertiwi kitaBersumpahlah demi negaraDamailah dalam perbedaan nusantara tolonglah jiwa cinta bangsaDemi kemakmuran ibu pertiwi tercintaIlustrasi harapan. Foto UnsplashIlusi Dua MingguOleh Amelia Rahma MaulidaTuhan,Pagi itu, sang Fajar tak mengalihkan atensiAtas tiap netra yang masih terpaku pada televisiDi mana penyiaran kabar lelayu dari negeri Wuhan yang sudah menapaki Ibu PertiwiTuhan,Siang itu, terik mentari menjadi saksiAtas kewaspadaan pasrah dan cemas insan bernuraniPada makhluk tidak diundang yang hadirnya hanya mencelakaiTuhan,Sore itu, senja menjadi hal yang dinantiUntuk berucap rindu pada peluh yang tak lagi membawa suara rintihUntuk berucap rindu pada deru napas yang tak lagi disebab letihTuhan,Malam itu, rembulan tak diminatiOleh jiwa-jiwa indie yang terpaksa berdiam diriYang kemudian memilih memupuk doa agar makhluk itu cepat pergiTuhan,Hari ini, malam iniEntah sudah berapa lama banyak orang menguar janjiPerihal waktu atas berakhirnya pandemiTuhan,Hari ini, malam iniBisa kau akhiriDerita bumiTuhan,Hari ini, malam iniBisa kau umumkan pada negeriBahwa kau akan menyelesaikan ini pelik?Tuhan,Hari ini, malam iniMohon maafIzinkan kami kembali menuai kasih di Ibu PertiwiTuhan,Hari ini, malam iniBantu kami kuati Ibu PertiwiTuhan,Hari ini, malam iniJangan biarkan terus seperti iniBerikan hadiah yang dinanti kami dan Ibu PertiwiTuhan,Untuk panjang,Lekas sembuhkan, Ibu PertiwiGuruOleh YulfitriKau didik kami sepenuh hatimuKau ajari kami dengan kasih dan sayangmuKau bentuk kami menjadi manusia yang seutuhnyaManusia yang berakhlak dan berbudi pekerti luhurGuruJasamu tak terkiraPantaslah jika gelar "Pahlawan tanpa tanda jasa" tersemat di hatiGuruTanpa lelah kau bekali kamiWalau berat tak kau rasakanSehari penuh hidupmu kau berikan untuk kamiGurukuKau ibarat ayah dan bundakuTak dapat ku membalas segalanyaHanya sepenggal do'a yang sanggup ku mohonkanAgar kau selalu sehat dan bahagia membina kamiYa AllahTerimalah amalan para guru-guru kamiSeperti Engkau bebaskan ayah bunda kami dari siksamuSerta tempatkan mereka dalam ArsyMu, ya HidupOleh YulfitriTerus-teruslah kau melangkahJangan hentikan cita dan cintamuYang kau persembahkan bagi anakmuSebagai bukti besar sayang dan kasihWalaupun di sekitar penuh onak dan duriSabar dan ikhlas dalam setiap lakuJangan kau rendahkan diriHanya untuk kasihmuTiada yang dapat mencegah...Tiada yang menjadi penghalang...Tiada yang membalas...Selain dari-Nya tempat mengadu..Ku mohon di akhir usia ini...Semakin dekat kita sadarkan...Semakin lekat kita bersua..Mengharap segala yang terbaikBeranda» Karya Sastra » Puisi » DOA HARAPAN SEORANG AYAH. DOA HARAPAN SEORANG AYAH. Senin, 18/09/2017 - 12:43 — Adi Machmud. Puisi | Penyair Amatir; Di subur ladangmu. Kutabur benihku. Jaga dan rawatlah selalu. Semoga jadi apa yang dimau . Siramilah dengan doa. Pupuk dengan tulus rasa. Ajar tabah dalam langkah. Semoga jelma apa yang
Puisi dan kata bijak. Puisi Doa dan kesabaran meraih asa gemilang. Pengertian dari Doa adalah memohon/berharap atau meminta pertolongan kepada Sang bukan hanya orang-orang yg sedang tertimpa musibah saja yg layak memanjatkan doa, tetapi dalam keadaan segar-bugar serta tidak kekurangan suatu apa pun kita patut berdoalah memohon kepada sang pencipta, untuk mengampuni segala dosa-dosa, baik yg kita segaja maupun tidak. dan juga meminta/memohon tetap diberi kekuatan iman serta kesehatan agar bisa dan sanggup melaksanakan segala memohon perlindungan-Nya dari gangguan setan serta hʌwa nʌfsu, agar tak terjerembab pada jurang kesabaran, biasa juga disebut sabar, jadi sabar adalah suatu sikap yang dapat menahan emosi dan keinginan, serta dapat bertahan dalam segala situasi sulit dan tidak meraih asa adalah berusaha meraih segala sesuatu yang di harapkan, apa itu asa, Asa adalah harapan. Jadi Doa dan kesabaran meraih diartikan dengan memohon/ dalam keadaan emosi dapat mengendalikan emosi, agar harapan atau cita cita yang di cita citakan dapat terwujud. begitulah kira tentang doa dan kesabaran meraih dan kesabaran meraih asa adalah gabungan kosakata dari dua judul puisi bertema menggapai matahari. dan adapun masing masing judul puisiny antara lainPuisi Doa dan kesabaranPuisi meraih asa gemilangSalah satu penggalan bait dari dua puisi menggapai matahari. "Setinggi angkasa di bibir cakrawala akan kupandu masa mengepak bahu lengan di angan meniti penantian panjang bergelombang menghantam perjalanan mengapai matahari Tuhan memberikan kemudahan hati yang lapang".Puisi Doa Dan Kesabaran Meraih Asa Puisi Bertema Menggapai MatahariBagaimana kata kata puisi tentang doa dan kesabaran dan cerita puisi kesabaran meraih harapan dalam bait puisi tema menggapai matahari, yag dipublikasikan puisi dan kata bijak. Selengkapnya Silahkan disimak saja berikut ini puisi doa dan kesabaranPUISI DOA DAN KESABARANKarya Ijoel AnderlineTema Menggapai MatahariBetapa getir awal kisah perjalan asmara terlaluiSuka duka mencengkram di setiap peristiwaPernak- pernik egois kerap menyambangiMengundang amarah gejolak jiwaMenenggelamkan kedalam duka nestapaMembuat mendung hadir memayungiGundah gulana, suram datang menyapaTerang menjadi gulita tanpa pelangiNamun badai kini berlalu, berkat keyakinanBerpayung harapan, melewati halang rintangMembentang di antara mekarnya tantanganMengapai cahaya kama yang bersinar terangPenantian panjang bergelombangMenghantam perjalanan mengapai matahariTuhan memberikan kemudahan hati yang lapangMenerima segala cobaan menghampiriDoa dan kesabaran, kini berbuah manisnya kasihMenjalani kemilau asmara berbunga kebahagiaanCita- cita kebersamaan di impikan dapat direngkuhDan kita pun menikmati nuansa indah kasih anugerah TuhanAnderlineBalikpapan, 10 Desember 2016PUISI MERAIH ASA GEMILANGKarya Srie Astuty AsdiTema Menggapai MatahariMeraih asa gemilang setinggi angkasaDi bibir cakrawala akan kupandu masaMengepak bahu lengan di angan menitiBagai sayap merpati, rengkuh julang mentariTerbang, berpayung teriknya entaskan mimpiMenukik langit tembusi luas imajiBersama rentang senarai segenap ambisiLalu memahat, sederet bilangan 0bsesiPutih hitamnya awan tak halang menggantungTakkan patah kepak kiri kanan melambungMengejar cita diri jelajahi bentangan rayaTak peduli meski panas udara membaraYakin esok pasti akan cemerlangkan kisahMencatat prestasi harumkan sejarahLangkah tak henti, tekad terpatri di hatiSemangat memacu tuk menggapai matahariKemilau Mata BeningMakassar 10 Desember 2016Demikianlah puisi doa dan kesabaran meraih asa. Simak/baca juga puisi puisi yang lain di blog ini. Semoga puisi tentang menggapai matahari atas dapat menghibur dan bermanfaat. Sampai jumpa di artikel puisi selanjutnya. Tetap di blog puisi dan kata bijak menyimak/membaca puisi puisi yang kami update. Terima kasih sudah berkunjung. HARAPANDAN DOA KARYA:UMI Bias asa yang ingin kuraih Tetapi tak semudah membalikkan telapak tangan Api selalu mengobarkan panasnya Lautanpun menghadang dengan ombaknya Berpeluhku dalam hujan Debu jalanan selalu menemaniku Bergelut dengan mimpi Berangan dengan khayalan sepi Dalam sujud heningku selalu Kupanjatkan semua harapan dan doaIlustrasi Puisi tentang Doa. Foto Unsplash/Ali Arif Puisi tentang DoaIlustrasi Puisi tentang Doa. Foto Unsplash/Anis buta subuhTubuh ini terbangunMemeluk dingin hingga lututMembuka mata melihat harapan baruHari ini matahari terbitSemua tentang kemarin hanya onggok ceritaHari ini kenyataanSemua tentang hari ini adalah harapanBanyak pintaku di pagi ini, TuhanBukan berarti aku serakahBukan juga aku marukAku hanya ingin meminta meski berarti itu banyakTuhan kabulkan pintakuKumohon kabulkanlahAku memohon pada-MuTolong ijabahlah doa iniKabulkanlah doaku iniAngkatlah ia ke awan langitJadikan ia rahmat untukkuJadikan ia kebaikan untukkuKu memohon pada-Mu TuhanJadikan doa itu nyataDengarkanlah hati iniAgar Kau tahu apa ujung takdirSepi membayang hingga ufukLelah terasa mencumbu tubuhMenumpah gelisah yang menghambaKini ku sendiriKumohon sejengkal doaKupinta untuk kesempatan keduaKumohon dengan tangis pecahPada sedih melandaKurapat dada hingga ia batuKeras hingga angin terkurung di sanaMeraung tanpa ampunTuhanHatiku hampaTerasa sesak dan asa di sanaKumohon tawarlah jasad iniAngkatlah asanyaHingga waktu tiadaKu masih terpaku menatap lukaYang enggan kembaliMeski hidup kugadaiIni doaku TuhanEngkau teramat baikNapasku Kau berkahkanKarena di sana kutemukan cinta-MuMalam ini sebelum putih membayangSebelum gaduh riuh kembali datangAku ingin duduk di siniDi sudut biru ku duduk berdoa pada-MuPanjangkan umur orang tuakuBeri mereka rezeki yang banyak lagi berkahJadikan pundak mereka ringan dari bebanSehatkan juga merekaJadikan kami anak-anaknya suksesKami ingin mereka bangga pada kamiKami ingin mereka tersenyumTertawa tanpa bebanYa Allah hanya pada-Mu kami memintaKarena selama kami masih menjadi manusiaKami akan selalu meminta pada-MuHanya pada-Mu dan selalu hanya pada-MuTuhanku Dalam termangu Aku masih menyebut nama-Mu Biar susah sungguh mengingat Kau penuh seluruh Cahaya-Mu panas suci tinggal kerdip lilin di kelam sunyi Tuhanku Aku hilang bentuk remuk Tuhanku aku mengembara di negeri asing Tuhanku di pintu-Mu aku mengetuk Aku tidak bisa berpaling